Kabupaten Temanggung merupakan
sentra nasional penghasil bawang putih kedua setelah Lombok Timur, NTB. Saat
ini, ada lahan seluas 3.300 hektare yang ditanami bawang putih. Diharapkan
nantinya luas lahan tanaman bawah putih di Kabupaten Temanggung ditargetkan
bisa mencapai 10.000 hektare (ZLF, 2019).
Desa Tlogowero menjadi salah satu
daerah potensi ntuk pengembangan bawang putih. Tahun 2017 luas lahan yang
menanam bawang putih mencapai 6,7 Ha Tahun 2018 mengalami peningkatan drastis
yaitu kurang lebih 40 Ha.
Hal ini dikarenakan minat petani Desa Tlogowero
terhadap komoditas bawang putih meningkat seiring dengan adanya program
pemerintah Swasembada Bawang Putih Tahun 2021.
Disamping itu kerjasama dengan perusahaan
importir bawang putih yang mengharuskan adanya penanaman bawang putih disuatu
wilayah menjadikan Tlogowero menjadi daerah yang diburu Importir untuk ditanami
bawang putih.
Potensi pengembangan bawang putih Di Desa Tlogowero yang
cukup menjanjikan menjadikan Desa Tlogowero didaulat menjadi daerah sentra
penyanga produksi bawang putih Nasional.
Ketinggian tempat dan iklim yang cocok
untuk syarat tumbuh bawang putih di Desa Tlogowero menjadi keuntungan
tersendiri untuk Desa Tlogowero sebagai daerah penghasil sumber benih bawang
putih sekaligus menjadi daerah penyangga swasembada bawang putih.
Untuk
hasil panenan bawang putih di Desa Tlogowero dari Hasil ubinan yang dicapai
rata – rata di tingkat petani mencapai 8 s/d 10 Ton/Ha.
Dengan hasil ubunan
yang didapat sebesaar itu dengan demikian menunjukkan bahwa potensi bawang
putih di Desa Tlogowero cukup bagus. Desa Tlogowero optimis untuk dikembangkan
menjadi kawasan pendukung swasembada bawang putih Nasional tahun 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar